Kamis, 30 Oktober 2014
Kamis, Oktober 30, 2014 7

APAKABAR CINTA??

Hai, apakabar cinta??
Aku mohon jangan bersedih..
Aku disini masih ingin mencintaimu saat aku baru terbangun di pagi hari
Aku disini masih ingin mencintaimu sampai matahari bertemu senja dan berganti rembulan

Cinta, aku memang tak pernah bisa berbuat banyak untuk membuatmu tetap tinggal
Aku memang tak pernah bisa membuatmu nyaman berada di dekatku
Tapi ini bukan berarti aku rela melepaskanmu begitu saja
Aku hanya membiarkanmu berpacu dengan semua anganmu, yang mungkin itu bukan aku

Cinta, aku sudah cukup paham bahwa dalam hidup pasti ada cinta yang datang dan pergi
Tapi aku juga cukup takut membiarkan cinta datang dan pergi
Iya, aku takut membuka hati untuk cinta yang lain
Sungguh, aku begitu takut membiarkan hatiku terpaut oleh cinta yang tak pasti

Cinta, aku tahu Tuhan pasti punya rencana indah untuk kita
Seperti yang orang bilang, akan ada pelangi setelah hujan
Akan ada bahagia setelah luka
Dan akan ada yang datang setelah kita menunggu

Tapi cinta..
Kenapa kamu begitu lihai berpacu dengan anganmu?
Kenapa kamu malah menjauh saat aku menunggumu?
Sungguh, aku masih ingin kau memelukku untuk terakhir kalinya
Sungguh, aku masih ingin kau mengucapkan kau tak lagi mencintaiku di depan mataku

Cinta, mungkin aku begitu bodoh
Tetap merindukanmu walaupun aku tahu kamu tak lagi merindukanku
Tetap ingin mendekatimu walaupun aku tahu  kamu terus menjauhiku
Tetap menyayangimu walaupun aku tahu kamu tak lagi menyayangiku

Cinta, kebahagiaan yang dulu pernah kau beri untuk kita nikmati telah berubah
Mungkin ini memang salahku
Terlalu mencintaimu dengan sepenuh hatiku
Terlalu menginginkanmu untuk bertahan padahal aku tahu
mata dan hatimu sudah tak lagi melihat ke arahku

Cinta, hati ini terlalu sakit karenamu
Aku hanya bisa meratapi kisah ini dengan air mata
Serpihan demi serpihan luka yang aku rasakan
Kepingan demi kepingan kisah kita yang aku ingat

Tapi kenapa?
Kenapa sampai sekarang aku tak bisa melupakanmu?
Kenapa rasa ini tak juga hilang, Cinta?
Kenapa kau tak membantuku membuang semua rasa ini?

Aku mencoba menjejaki tangis
Aku mencoba menghapus air mata di pipi
Seharusnya ini tak perlu aku tangisi
Harusnya aku tak terlalu membiarkan luka terus tumbuh atas kenangan yang telah pergi

Cinta, mungkin aku memang terlalu perasa
Mataku ini yang menjadi saksi bagaimana aku begitu mencintaimu dengan tulus
Hatiku yang menyuruhku untuk membiarkanmu masuk dalam hidupku
Tapi logika mulai melarangku untuk bertahan demi kamu yang menyakitiku

Cinta, air mata ini jatuh
Terus jatuh dan menumpah
Jatuh untukmu yang mengabaikanku
Untukmu yang tak pernah menghargai arti kesetiaanku

Rabu, 15 Oktober 2014
Rabu, Oktober 15, 2014 13

TA'ARUF?? TOLONG AJARKAN AKU LEBIH

Hai blogku yang cantik..
Sudah lama aku tak menuangkan isi otakku disini, hehe..

Eh, Chi lagi penasaran sama ta'aruf nih. Chi pengen ta'aruf, tapi Chi masih bingung, Chi masih ragu. Apa ta'aruf beneran bisa membawa kita bersama dengan orang yang tepat?

Bayangkan saja, yang sudah 'dipacari' baru kelihatan belangnya setelah bertahun-tahun, setelah rasa bosan mulai mengepungnya dengan godaan nafsu yang lain. Lalu bagaimana dengan ta'aruf? Yang untuk mengenalnya pun biasanya kita dipatok antara satu sampai tiga bulan saja. Bagaimana cara kita mengetahui kalau dia memang benar-benar orang yang tepat? Sungguh, berbagai pertanyaan selalu saja bersanding dengan kenikmatan ta'aruf sebelum menikah.

Iya, Chi tau.. Lelaki istimewa yang memilih untuk ta'aruf adalah lelaki yang benar-benar sholeh, lelaki yang taat, lelaki yang baik. Tapi apa 2-3 tahun kemudian aku akan tetap melihatnya seperti itu? Apa dia masih akan bersikap sama kepadaku?

Sungguh, yang Chi takutkan dari ta'aruf lalu menikah adalah sebuah perpisahan. Chi nggak mau ada kata pisah setelah pernikahan. Chi nggak mau kalau Chi harus melepaskan seseorang itu ketika cinta baru bersemi.

Nah, disinilah letak perbedaan antara pacaran dulu sebelum menikah dan ta'aruf dulu sebelum menikah. Kalau pacaran kan bisa lama sampai kita bener-bener kenal sama orang itu. Kalau ta'aruf? Kita nggak dosa emang, tapi cuma ada waktu yang singkat untuk mengenal dia, sedangkan sisi lain dari seseorang baru akan keliyatan kalau uda lama kan?
Kalau pacaran, pisah pun kita belum nikah, nah kalau ta'aruf?

Iya, Chi tau, kalau dalam proses ta'aruf dan hati kita tak sejalan kita bisa memilih untuk tidak melanjutkan prosesnya. Yang Chi maksud disini, bagaimana kita bisa lebih mengenal dia untuk waktu yang singkat? Apa ada proses ta'aruf yang berjalan dengan begitu lama sampai tiap individu benar-benar mengenal karakter pasangannya? Lalu kalau ada, apa bedanya proses ta'aruf itu dengan pacaran? Toh semakin lama semakin mengundang nafsu juga kan?
Aaaaahhhh, sungguh, Chi ingin tahu lebih banyak lagi.