“Cinta adalah caraku bercerita tentang dirimu, caraku menatap kepergianmu, dan caraku tersenyum saat berada di sampingmu”
Cinta sejati gak harus ada kebohongan di dalam percintaan tersebut. Dan bukan cuma sebagai status aja. Cinta itu berasal dari lubuk hati yang paling dalam dan sangat mencintai satu sama lain. Karena cinta itu adalah anugerah, simbol kesetiaan yang pasti dimiliki oleh semua orang yang bernyawa.
Tapi, apakah kamu tau siapa orang yang bener-bener sayang sama kamu? Apakah kamu tau siapa orang yang menyayangimu dengan tulus? Apakah kamu tau siapa orang yang mau menerimamu dengan apa adanya? Dia bukanlah orang yang sekedar tau apa yang kamu suka dan kamu benci, tapi dia adalah orang yang mengerti apa yang terbaik buat kamu. Dia bukan orang yang sengaja perhatian sama kamu, tapi orang yang selalu mengerti keadaanmu. Dia bukan orang yang ingin memiliki kamu, tapi orang yang rela kehilangan kamu demi kebahagianmu. Dia bukan orang yang berani menyentuhmu, tapi orang yang merasa kamu terlalu suci untuk di sentuh. Dan dia bukanlah orang yang suka dengan keindahan yang ada pada dirimu, tapi orang yang mau menerima kamu dengan apa adanya.
Sebagai manusia kita pasti punya harapan. Menurutku harapan itu ada untuk diwujudkan, karena harapan itu adalah hal yang bisa memotivasi kita untuk mendapatkan apa yang telah kita harapkan. Tapi ada yang bilang, untuk bahagia kita gak boleh terlalu berharap, karena jika kita terlalu berharap, bisa jadi yang kita dapat bukan kebahagiaan, melainkan sebuah kekecewaan. Dan disinilah awal kisah penuh kebahagiaan sekaligus kekecewaanku.
***
Aku seorang gadis lugu yang gak terlalu ngerti sama kalimat cinta. Aku gak pernah ngerasain gimana tulusnya menyayangi seseorang. Dan aku gak pernah tau gimana rasanya di sayangi seseorang dengan penuh ketulusan. Mereka bilang aku terlalu ketinggalan dalam masalah ini. Tapi aku gak merasa di kecilkan hanya gara-gara kalah dalam hal cinta. Aku pun selalu bertanya-tanya. Apa sih pentingnya punya suatu ikatan di usia dini? Apa sih untungnya klo kita bisa punya status berpacaran? Dan apa sih gunanya kita punya seseorang yang bisa kita pamerkan kemana pun kita pergi? Menurutku semua itu hanyalah hal yang terpengaruh oleh berkembangnya zaman di era ini.
Seperti yang aku ketahui dari sebagian besar orang yang berpacaran. Mereka tentu pernah atau bahkan selalu merasakan yang namanya sakit hati. Kalau sudah begini, timbul lagi pertanyaan di benakku. Apa pacaran itu cuma buat bikin seseorang sakit hati? Apa pacaran itu cuma buat bikin nangis? Apa pacaran itu cuma buat merubah hubungan yang dulunya teman menjadi musuh? Pacaran itu bukan bicara masalah status, pacaran itu juga bukan bicara masalah setia atau tidak setia. Tapi pacaran itu bicara masalah tanggung jawab. Tanggung jawab atas apa yang sudah di katakan sebelumnya, dan tanggung jawab mewujudkan apa yang telah kita katakan.
***
Renasta Gerraldy, seorang cowok yang bisa membuatku penasaran ketika mengenalnya. Logat, gaya bahasa, tutur kata, gerak-geriknya, semua begitu berbeda dan begitu khas menurutku. Aku selalu senang saat mendengarkan dia berbicara, suaranya yang serak-serak becek, senyumnya, raut mukanya, selalu berhasil membuatku betah lama-lama sama dia. Apa ini yang disebut cinta? Apa ini yang disebut dengan rasa suka? Apa ini yang disebut dengan rasa sayang?
Dia bukan asli anak Malang, kotaku. Dia lahir di Bali. Setelah besar dia memutuskan untuk ikut budhe-nya dan melanjutkan sekolah di Malang. Aku mengenalnya ketika dia lulus SMK. ‘Bebek’, begitu dia memanggilku. Entah kenapa dia memanggilku dengan sebutan itu. Tapi aku suka, lucu aja di dengernya. Badannya yang kecil kurus dan nampak kayak pemuda tanpa gizi itu mamancingku untuk memanggilnya ‘kingkong’ sebagai bahan untuk mengejeknya yang gak gendut-gendut meskipun makan lima kali sehari. Memang aneh keliyatannya, tapi aku tetap menerima dia dengan apa adanya. Apa ini yang disebut dengan ketulusan? Apa aku mulai mengerti cinta? Apa aku mulai menyayangi dia dengan tulus?
Hidupku terasa berubah 180 derajat saat aku bersamanya. Canda tawa selalu menghiasi hari-hari kami. Dia mahasiswa di salah satu Universitas ternama di Kota Malang. Sementara aku adalah siswi salah satu SMK ternama di Kota Malang. Meskipun dia anak kampus dan aku anak sekolahan, tapi tak terlihat perbedaan di antara kami. Kami terlihat seperti seumuran. Aku dan Renas cuma beda 1 tahun. Aku mengenalnya melalui dunia maya dan berlanjut ke dunia nyata sampai aku mengetahui dia memiliki sebuah rasa untukku. That’s Love..
***
Rasa nyaman selalu dia suguhkan untukku. Dia selalu berhasil membuatku senyaman mungkin berada di dekatnya. Sejauh ini aku mengenalnya bukan seperti cowok-cowok lain. Aku mengenalnya sebagai seorang cowok yang gak kurang ajar. Dia bukan cowok yang berani menyentuhku. Dan hal itu pulalah yang membuatku begitu ingin dekat dengan dia.
Boneka sapi, dia memeberikan boneka ini untukku saat kita jalan bareng ke sebuah Mall terkenal di kotaku. Aku begitu senang, se-umur-umur baru kali ini ada cowok yang ngasih aku boneka. Sepanjang perjalanan pulang ke rumah aku hanya tersenyum duduk di boncengan motornya. Ku pandangi si sapi itu dan dalam hati aku berjanji akan selalu ngerawat boneka ini. Jangan sampai dia rusak ataupun hilang. Karena ini adalah pemberian pertama.
***
Empat bulan aku dan kingkong jalanin hari-hari bersama. Tak pernah sekalipun dia membuatku kecewa. Dan tak pernah sekalipun dia membuatku terluka. Tapi di bulan ke-lima, aku gak tau ada apa dengan dia. Beberapa hari sebelum ulang tahunku, aku merasa semakin jauh dengan dia. Dia mulai mengacuhkanku, dia mulai gak peduli lagi sama aku, dan dia mulai jarang menghubungiku. Dia bilang dia sibuk dengan kuliahnya. Oke, aku berusaha ngerti itu dan berusaha untuk tetap berpikir positiv.
Tepat di hari ulang tahunku. Itu adalah pertama kalinya aku menemukan dia belum tidur saat jam udah nunjukin lewat tengah malam. Dia menjadi orang pertama yang ngucapin selamat ulang tahun ke aku.
From : kingkong jeleekk
Eh, bebek ulang tahun..
Selamat ulang tahun ya bek.. do’aku sing apik-apik buat kamu..
#semoga kamu mau nerima aku jadi pacarmu :D
Saat itu aku terbangun sekitar jam satu malam, aku lihat hape-ku dan kata-kata itulah yang tertera di layarku. Aku hanya tersenyum, tersenyum karena aku merasa di specialkan. Karena sebelumnya, dia gak pernah tidur malam-malam. Pulang kuliah, capek dan jam 8 sore udah tidur. Tapi hari itu, dia belum tidur demi ngucapin itu ke aku. Selain terkejut melihat dia menjadi orang pertama yang ngucapin selamat ulang tahun di usiaku yang ke-17, aku juga terkejut karena dia ingat hari ulang tahunku, dia ingat aku dan menunjukkan sikapnya yang dulu, seperti aku pertama mengenalnya.
Tapi senyumku mulai memudar di ke-esokan harinya. Dia kembali menjadi sosok yang berbeda. Aku gak tau dia kenapa. Awalnya aku ngira kalau ini salah satu tingkah jahilnya menjelang hari ulang tahunku. Aku kira dia sedang menyiapkan sesuatu untukku. Tapi ternyata tidak. Tidak ada hal apapun yang dia siapkan untukku. Jujur aku mulai kecewa, tapi kembali lagi aku mencoba ngerti-in dia. “Mungkin dia sedang sibuk dengan kuliahnya” hal positiv itu selalu muncul dalam benakku saat aku mulai berpikir negativ tentang dia.
Hingga suatu hari..
“Kingkong kenapa seeh? Kog beda banget?”
“Beda gimana emang bek?” dengan cueknya.
“Ya beda aja, kayak bukan kingkong yang dulu”
“Cuma perasaan kamu aja paling bek, aku minta maaf wes leg aku ada salah”
“Iya kong, gppa”
“Bek, aku mau bilang sesuatu”
“Apa?”
“Sebenernya ku suka sama kamu, aku suka sama sifat kamu, aku juga suka sama sikap kamu, tapi ada hal yang gak aku suka dari kamu. Aku gak suka penampilanmu bek”
*jlebb..
Kalian tentunya bisa ngebayangin giamana tersayatnya hati kalian saat ada orang yang secara terang-terangan ngomong gitu ke kalian. Aku kecewa, kecewa banget sama omongan dia. Kalau dia menyukaiku, harusnya dia bisa nerima aku dengan apa adanya. Aku emang bukan cewek modis, aku bukan cewek yang bergaya ala cewek-cewek metropolitan. Aku bukan cewek yang mengandalkan tampang dan tubuh untuk menggaet seorang lelaki. Aku hanyalah cewek biasa yang mengandalkan hatiku untuk orang lain, yang mencoba memberikan kepercayaan untuk orang itu, kepercayaan untuk menjaga hatiku. Aku hanyalah cewek yang suka di bilang cantik dari hatinya, bukan di bilang cantik dari luarnya aja. Aku hanyalah cewek berjilbab yang berusaha menjadi yang terbaik. Apa itu salah? Ha? Serendah itu kah pandangan seorang cowok terhadap cewek berjilbab? Serendah itu kah cara pandang seorang cowok? Yang menganggap penampilan ini begitu buruk? Ha? Aku sama sekali gak habis pikir. Orang yang selama ini aku banggakan, orang yang selama ini aku kagumi, orang yang selama ini mampu membuatku mengerti apa itu kasih sayang, apa itu ketulusan, dengan segamblang itu mengungkapkannya kepadaku. Mengungkapkan kata-kata yang menyakiti hatiku.
Sejak saat itu hubunganku dan kingkong terasa semakin renggang. Aku menjauh karena aku kecewa sama perkataannya. Dan dia menjauh karena dia mengira aku gak pernah sayang sama dia. Dia beranggapan bahwa selama ini cuma dia yang ngerasain sayang ke aku. Padahal dia gak pernah tau apa yang sebenarnya aku rasakan. Aku emang kecewa saat dia mengungkapkan kata-kata itu kepadaku. Tapi rasa kecewaku tak pernah bisa mengalahkan rasa nyamanku bersamanya. Aku mulai berpikiran klo wajar aja jika seorang cowok ingin melihat cewek yang di depannya sama seperti cewek-cewek yang lain. Tapi aku gak bisa dan hubungan kami pun semakin renggang.
***
Hingga pada suatu hari dia mengajakku untuk memulai semuanya dari nol. Dan aku menyetujui hal itu. Aku gak mau punya musuh, aku gak mau hubungan kami yang sebelumnya baik-baik aja tiba-tiba menjadi kacau gara-gara ke-egoisan kami. Tapi ternyata yang kudapatkan bukan kingkong yang dulu. Dia gak serius ingin mulai semuanya dari nol lagi. Dan kekecewaan itu kembali lagi dia ukirkan di hatiku. Kekecewaan yang udah dalam dan semakin mendalam.
Melihatmu seperti ingin melihat deburan ombak di padang pasir
Menyentuhmu seperti ingin menyentuh air dalam botol
Berada di sampingmu seperti mimpi yang takkan pernah jadi nyata
Berbicara denganmu seperti ingin mengajak bicara sebuah manekin yang tak bernyawa
Andai kamu tau.. Kamu adalah hal yang paling bisa membuatku tegar dalam menghadapi semua masalah dalam hidupku. Kehadiranmu selalu berhasil membuat senyuman ini muncul dengan renyahnya tanpa beban. Tutur katamu, bahasamu, tingkah lakumu, semua begitu indah di mataku, begitu indah di telingaku dan begitu indah untuk ku rasakan.
Andai kamu tau.. aku mulai belajar menyayangimu dengan tulus. Sebenarnya bukan cuma kamu yang ngerasain hal itu ke aku, tapi aku juga. Kamu salah jika kamu beranggapan bahwa aku gak punya rasa seperti apa yang kamu rasakan. Kamu salah.. Kamu salah.. Kamu salah.. Aku hanya menunggu waktu yang tepat, waktu dimana kamu menunjukkan bahwa kamu beneran sayang aku. Apa itu salah?
Sebenarnya aku pengen banget bilang hal ini sama kamu, tapi kenapa? Kenapa kamu gak pernah ngijinin aku tau sejauh mana kamu menyayangiku? Seberapa besar ketulusanmu? Setinggi apakah niatmu untuk jadi yang terbaik di hari-hariku? Kenapa? Kenapa? Haa? Kenapa sekarang kamu malah menjauh? Menjauh dari ragaku, menjauh dari mataku, menjauh dari hari-hariku. Kenapa juga kamu tiba-tiba datang kembali seolah memberikan harapan itu? Dan kenapa juga kamu pergi lagi? Kenapa? Cuma mau bikin aku nangis? Iya? Kalau iya, selamat ya, kamu udah sukses banget bikin aku nangis, kamu udah sukses banget bikin aku kecewa. Kecewa sama tingkah lakumu, tingkah laku yang menarik ulur hatiku. Ini bicara masalah perasaan yang gak bisa kamu buat mainan. Ini bicara masalah hati yang sakitnya sulit terobati. Ini bicara masalah manusiawi. Ini bicara masalah aku dan kamu, bukan dia atau mereka.
Aku bukan mereka, yang dengan gampangnya bilang atau nunjukin kalau mereka suka sama kamu. Aku lebih ke kodratku sebagai seorang wanita yang menunggu seorang pria menunjukkan rasa sukanya. Jadi jangan menginginkan aku beperilaku yang sama seperti mereka. Karena aku gak bisa. Aku cuma bisa ngasih kode, ketika aku udah mulai perduli sama kamu, perhatian sama kamu, udah mulai nyoba hafalin rutinitasmu, jadwal-jadwal kegiatan kamu, ngertiin kamu, itu berarti aku juga suka sama kamu. Apa itu kurang jelas? Apa kamu se-odong itu sampai gak ngerti semua hal yang secara tersirat udah terlihat?
***
Hal yang aku takutkan ketika aku udah mulai mengenal cinta udah bener-bener terjadi. Dan semua hal ini telah sanggup membuatku memahami banyak hal tentang cinta. Salah satunya adalah cinta itu suatu hal yang bisa bikin kita tertawa, bukan menangis. Jika kamu punya cinta dan kamu menangisi cintamu, maka itu belum bisa disebut dengan cinta yang sesungguhnya.
Sekarang aku hanya berharap, suatu hari nanti Tuhan akan memberiku sebuah keindahan yang tiada tara sebagai pengganti kekecewaan ini. Aku akan selalu belajar menikmati, menghargai dan menjalani hidupku dengan apa adanya. Karena kebahagiaan gak akan pernah datang kepada mereka yang gak pernah menghargai apa yang mereka punya saat ini.
|T|H|A|N|K'|S| |F|O|R| |R|E|A|D|I|N|G|
Oleh : Chikita Nawaristika