Saat itu 6 tahun yang lalu ketika aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Aku udah cukup jadi manusia yang paling di kucilkan. Kalian tau karena apa? Karena orang tuaku berpisah, dan aku harus menerima semua imbasnya. Tanpa aku tau apa salahku, dan tanpa aku tau apa sebabnya. Mereka begitu mencemoohku, mereka begitu jijik dekat denganku. Kenapa? Karena aku anak dari keluarga yang hancur? Iya?
Aku gak pernah mau jadi anak dari keluarga yang hancur, tapi semuanya udah takdir bukan? Aku tak bisa menolak itu. Kenapa kalian bukannya jadi penyemangatku, tapi malah jadi penghancurku? Kalian tau rasanya seperti apa? Rasanya dunia seperti tak mau melihatku.
Semua yang seharusnya jadi hak ku hilang gitu aja.Nilaiku hancur berantakan, aku uda belajar dengan keras, tapi masalah yang ada berhasil memenuhi segala ruang di otakku.
Akhirnya aku berhasil dalam UNAS waktu itu, aku bahagia ketika Kepala Sekolah mengumumkan hasilnya. Aku bisa tetap mempertahankan predikatku sebagai Bintang Kelas. Tapi apa? Semua sirna seketika saat Prosesi Wisuda berlangsung. Jujur sampai sekarang aku masih gatau apa yang sebenernya terjadi. Yang aku tau, namaku tidak dipanggil di urutan pertama, melainkan di urutan kedua.
Aku menerima Piagam pernghargaan dengan menahan tangis. Rasanya aku tak berhasil menyembahkan Piagam Juara Pertama buat Ibuku tersayang.Tak ada yang mengerti apa maksud dari raut muka kecewaku, ibuku hanya tersenyum, tetap dengan senyum kebanggaannya untukku.
Di belakang panggung, aku mendengar semua itu, "huuuuu gak jadi juara satu ya? kasian deh loh, hahahahaha". Mereka begitu bahagia, begitu gembira melihatku, aku hanya diam, tak ada sepatah kata pun ku ucap. Ku biarkan mereka mengatakan apa yang ingin mereka katakan. Hingga aku tak sanggup lagi. Aku berlari ke deretan bangku terdepan, menghampiri ibuku, menyerahkan raport, piagam, dan kalung almamaterku. Aku pulang saat itu juga walaupun acara belum selesai. Mereka yang tau aku terisak bingung, ada apa denganku. Aku berlari dengan sekencang-kencangnya. Aku tak berani menatap muka semua orang di dekatku.
Disini, di blog pribadiku, aku cuma pengen ngungkapin apa yang ada di otakku, dan tangan ini yang membuat segalanya ada.
Kalian cukup tau bahwa aku tak pernah membenci kalian, aku tak pernah ingin membalas semua yang telah kalian lakuin. Karena aku percaya, klo aku gak boleh membenci orang-orang yang berusaha ngejatuhin aku. Aku justru mau terimakasih sama kalian. Berkat kalian aku udah jadi seseorang yang gak gampang nyerah buat dapetin apa yang aku pengen.
Beberapa hari lagi aku akan bertemu dengan kalian semua teman-temanku. Aku harap jangan lakuin hal yang sama seperti waktu itu. Kita sekarang uda bukan anak kecil lagi, kita sekarang uda pada dewasa bukan?
Aku tetap akan berusaha beranggapan semua baik-baik saja, tapi memori itu tak akan pernah bisa terlupakan.
Don't Forget to Follow ~
Makasih Kunjungannya di Artikel Ini :
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel MASA LALU ITU TERINGAT KEMBALI ini ya. Jika tidak, maka akan diproses secara DMCA Takedown yang tentu saja tidak baik bagi blog sobat maupun sobat sendiri. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya.
Judul:
MASA LALU ITU TERINGAT KEMBALI
Ditulis oleh
Chikita Nawaristika
Rating Blog:
5
dari 5
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel MASA LALU ITU TERINGAT KEMBALI ini ya. Jika tidak, maka akan diproses secara DMCA Takedown yang tentu saja tidak baik bagi blog sobat maupun sobat sendiri. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya.
ke inget aku ya ;)
BalasHapus@Contoh Desain Spanduk : ini om san bukan sih?
BalasHapusketahuan gak baca, sebel *buang muka ke lantai*
Om san sypa? bukan
BalasHapus-- wahhh,, buang muka ke lantai?? tinggal nginjek aja tuh.. :D
@Contoh Desain Spanduk : ah, masak iya?? *gatau lagi di bego2in apa gimana* -______-
BalasHapusiya, injek aja klo tega . :p
nda ah.. masa om tega sih sama kamu.. kalo Om liat muka kamu di lantai, pasti om ambil hati2, terus om taruh di tempatnya..
BalasHapus"tong sampah mana ya??" ƪ(‾ε‾“)ʃ
@soni sagita (*namanya kek grup dangdut koplo) . XD . :P
BalasHapusciieeeee, ada yang udah ikhlas di panggil om nih, akhirnya ngaku juga . XD . :P
iye iyee, aku gak layak di liyat, sekalian aja buang ke got . :/
Pengunjung hadir lagi tapi sayang bukan pertamax..hehe
BalasHapuscukup terharu bacanya
@Adnan Teknik : ah, beneran uda dibaca? *gak yakin* . :P
BalasHapus@chequita
BalasHapusheheh dasar ade mah curiga mulu ..
udah baca full lengkap..
ga bohong *edisiramadhan
@Adnan Teknik : alhamdulillah..
BalasHapusoohh jadi ga bohongnya cuma klo lagi edisi romadhon aja yah? :/
haha tambah jelek aja ..
BalasHapussaya mah takut bohong dek
*kecualikepepet
@Adnan Teknik : yeeee, yg namanya bohong kan sekalipun kepepet juga gaboleh . :/
BalasHapusjangan-jangan baca juga gara-gara kepepet . :O
Ini ceritanya lagi curhat ya? :/
BalasHapus@Opex Baft : kebanyakan itu emang gak baca lebel sih . -______-
BalasHapusLabelnya apa ya? :/
BalasHapusDari hape kok gak keliatan ya? :D
wahhh, gedein hapenya -____-
BalasHapus