Kamis, 13 November 2014

PART I : SAMPAI BERLALU

Mas, adek kurang paham ini sebenarnya rasa apa. Iya, adek tau adek nyaman kalau sama mas, tapi apa nyaman ini tidak bertepuk sebelah tangan? Apa mas juga nyaman sama adek?

Pertanyaan itu selalu bersanding dengan segala anganku tentang Mas. Mas selalu saja jadi orang pertama yang ada saat adek butuh seseorang. Mas selalu saja berhasil bikin adek sekedar tersenyum. Mas selalu jadi moodboosternya adek.

Tapi mas, adek takut, takut untuk berharap lebih. Takut keburu punya rasa duluan yang akhirnya malah bikin adek sakit hati kalau nyatanya mas tidak punya rasa seperti yang adek punya.

***

SAMPAI BERLALU"Hei imut, lagi apa?" Seperti biasa, sekedar sapaan sederhanamu mampu memecahkan kesuraman pagiku. Iya, rasanya aku seperti tak peduli pada mendung yang menutupi mentari.

"Lagi siap-siap mau sekolah, Mas. Mas baru pulang shift malam ya mas?"

"Dih, hafalnyaa. Sejak kapan ade hafalin jadwal mas? hahahaha.."

"Hadeeeh, bukannya kemarin mas sendiri yang bilang kalau lagi shift malem? Gimana deh?"

Dalam hati sih, pengen bilang iya, iya adek hafalin setiap kegiatan mas, adek mau belajar ngertiin mas dengan segala kegiatan mas. Ah, apa? Belajar ngertiin? Entahlah, jantung aku selalu berhasil nendang-nendang setiap kali mas nyapa aku, setiap kali aku liyat mata mas yang berbinar indah.

***

"Dek, di rumah gak? Main bentar sama mas yuk, ndak sibuk kan?"

"Kemana mas? Iyasih ndak sibuk, tapi kemana dulu deh?"

"Pokoknya ada aja, uda siap-siap, setengah jam dari sekarang mas jemput ya."

Aaaaahhh ada apa ini? Tumbenan, pasti mau ceritain mantan-mantannya lagi deh. Iya, mas biasa curhatin soal mantan-mantannya gitu. Mantannya cantik-cantik, kalau aku pengen masuk ke hati dia apa juga harus lebih cantik dari mereka? Hah?? Masuk ke hati dia?? Iya, aku seperti mengagumi dan menyayangi dia, aku sulit membedakan mana sekedar rasa kagumku dan mana rasa sayangku, keduanya sama-sama didasari rasa suka.

"Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikumsalam.."

Dia sudah sampai rumah, aku bilang ke ibu mau pergi keluar sebentar sama dia, dia juga ijin mau ngajak aku keluar.

Di jalan, dia cuman ngajak aku muter-muter sambil kita bercandaan gak jelas, ketawa-ketawa berasa di jalanan gak ada orang lain selain kita.


Bersambung..


Makasih Kunjungannya di Artikel Ini :
Judul: PART I : SAMPAI BERLALU
Ditulis oleh Chikita Nawaristika
Rating Blog: 5 dari 5

Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel PART I : SAMPAI BERLALU ini ya. Jika tidak, maka akan diproses secara DMCA Takedown yang tentu saja tidak baik bagi blog sobat maupun sobat sendiri. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya.

8 komentar :

  1. Waahh serial curhatan yg lagi jatuh bangun.. e'ehh jatuh ciinn.. neehh...! (sorry sok teo neh)
    Boleh juga buat nginget2 masa laloe hxhx.., lanjoetken dek (~_<)

    BalasHapus
  2. Jangan pernah takut untuk berharap lebih, karena di dunia ini bertepuk sebelah tangan merupakan hal yang wajar. Hal yang lumrah dalam perasaan semua insan. Jangan pernah takut untuk berharap lebih, karena siapa tau akhirnya nanti akan bertepuk tangan karena harapan - harapan yang terwujud :)

    Part 2, part 3, part 4 dan seterusnya selalu dinantikan kisah kelanjutannya :D :D :D

    BalasHapus
  3. membaca cerita diatas seperti bercermin pada diriku sendiri ;)

    BalasHapus
  4. buat cerita bersambung terus nih chiki,, tapi seru ceritanya ditunggu part-part selanjutnya :D

    BalasHapus
  5. dunia milik berdua yg lain ngotrak hehehehe,follow back ya chik

    BalasHapus

Sobat Chiprut yang baik, silahkan berkomentar dengan baik juga yah.
<( ‾▿‾)-σ Gabole ada SPAM.
<( ‾▿‾)-σ Gabole ada LINK AKTIF.
<( ‾▿‾)-σ Gabole komen cuman mau share link aja, tapi gak baca . *itu jahat bingits*
<( ‾▿‾)-σ Klo komennya ngasal (*gak baca langsung komen) di balas sama komen ngasal juga yah, jangan marah . weekk