[PART : II] KASIH, DIMANA HATIMU ??

Beranda » Cerpen » [PART : II] KASIH, DIMANA HATIMU ??

kau katakan kau tak ingin membagi hatimu
tapi ternyata kau yang ingin menduakan aku
sedikit banyak aku bisa merasakannya dari sikapmu dari tingkahmu padaku
By : Tata Janeeta - Penipu Hati

Dia mungkin bisa menghadirkan serangkaian senyuman indah diwajahmu, dia mungkin bisa membuatmu lebih semangat dalam menjalani harimu, dia mungkin sekarang adalah hadiah yang kau anggap hanya ditujukan untukmu, tapi mungkin juga dia yang akan membuatmu terhempas dalam waktu sekejap.

Cinta memang kadang bisa membuat kita menjadi pribadi yang jauh lebih berbeda dari sebelumnya, karena tanpa disadari, cintalah yang menuntun kita untuk menjadi pribadi yang lain, entah itu yang lebih baik atau malah sebaliknya.

Yang aku tahu, selama cinta itu masih membawamu terbang bersama bintang, maka pertahankanlah, tapi jika cinta itu hanya mampu menimbulkan luka, maka matikanlah cinta itu tanpa kamu ikut mati bersamanya.

***

Hari itu Ivan jemput aku pulang PSG, dia ngajak aku ke sebuah jembatan di jalanan ramai, disana tiba-tiba dia menuliskan sesuatu ditanganku. Kalian tau apa itu?

"Would you be mine?"

Iya, dia menuliskan kalimat itu di telapak tanganku, terus terang, aku gak pernah diginiin sebelumnya. Rasanya tuh kayak tiba-tiba naek balon udara dan melayang jauh diangkasa. Aku gak bisa sembunyiin senyum aku, aku ambil tangan dia dan aku tuliskan "Yes" ditangan dia, hahahahaiiideh...

Setelah jadian sama Ivan, rasanya senyumku tak pernah bisa memudar, dia begitu berharga di hidupku saat ini, aku begitu ingin selalu bersamanya, merasakan kenyamanan disamping dia, merasakan kehangatan tutur lembutnya, mencium bau wanginya, dan sejuta keindahan lain yang tak pernah absen dia suguhkan untukku. Iya untukku, dan hanya aku.

Sejak hari itu aku jadi sering diajak main ke rumah dia, dikenalin sama keluarganya dia. Dia pun juga begitu. Lucunya, selama ini keluargaku tak tahu klo dia itu bunga di jantung hatiku, yang keluargaku tau, dia tuh temennya kakak aku yang cowok, haha. Jujur aku masih takut bilang klo dia pacar aku, tapi begini aja juga gapapa sih, asalkan dia bisa tetep maen ke rumah tanpa perlu ada omongan orang kanan kiri rumah. Dia jadi sering ngikut aku sama keluarga aku ke pengajian rutin setiap hari minggu pagi, mungkin lebih tepatnya diajakin sih ya, hehe..

Temen-temenku yang tau aku sekarang uda jadi Bu Ketua OSIS makin sering ledekin aku, tapi gapapa, aku happy, aku selalu happy, apapun itu yang berhubungan dengan dia aku selalu ngerasa itu keindahan yang tak boleh terlewatkan.

Tapi sayangnya, segala rasa dan keindahan yang selama ini aku rasa akan berjalan dengan mulus, mulai menemui jalan bebatuan. Aku menemukan sebuah sms yang entah dari siapa itu, nomornya tidak ada dalam daftar nama di handphone dia, "kakak lagi apa?" #deg